Cara Melatih Siswa Untuk Tekun Belajar Dengan Permainan Petik Soal
08:56
Menurut Wikipedia, Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Sedangkan arti kata tekun menurut KBBI adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar dengan tukun berupakan sebuah aktivitas yang penuh dengan kerja keras di dalam melatih dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui adanya interaksi dari media belajar dan yang membantu proses belajar tersebut.
Selama ini di setiap sekolah masih saja mungkin ditemukan adanya siswa yang malas untuk belaja. Mereka lebih asik melakukan kegiatan bermain. Memang apabila kita lihat kembali dari sisi usia mereka, masa anak-anak memang adalah masa bermain. Namun, apabila hal itu lebih asik bagi mereka dan melupakan pendidikan dalam hal ini adalah belajar maka bisa dipastikan anak tersebut nantinya akan memiliki prestasi yang kurang di sekolah.
Tugas dan kewajiban guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga mereka bermain namun sejatinya adalah belajar. Bila suasana sudah demikian maka akan terasa menyenangkan bagi diri siswa. Dengan suasana yang menyenangkan maka akan menumbuhkan semangat dan antusias yang tinggi dalam belajar.
Guru menciptakan suasana belajar merupakan faktor luar untuk melatih ketekunan siswa untuk belajar. Penting bagi guru adalah menumbuhkan ketekunan belajar dari dalam diri siswa itu sendiri. Sehingga belajar bagi mereka bukan merupakan sebuah kewajiban lagi, melainkan sebagai sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.
Banyak cara yang bisa guru lakukan untuk melatih ketekunan belajar siswa, diantaranya dengan melakukan permainan petik soal. Petik soal disini tentunya terlebih dahulu disiapkan oleh guru. Soal-soal disiapkan oleh guru dengan menggunakan kertas HVS warna dengan ukuran 10x10 . Di dalam kertas tersebut guru menuliskan satu pertanyaan, sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari. Kemudian guru membuat soal tersebut sesuai dengan jumlah siswa plus empat soal sebagai soal pengacak.
Kemudian soal tersebut ditempelkan di papan tulis. Siswa kemudian secara bergantian memetik soal di papan tulis. Setelah itu siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan mencari pada buku sumber. Setelah siswa memberikan jawaban, maka soal yang sudah terjawab dikumpulkan kembali kepada guru.
Langkah selanjutnya barulah guru membahasm materi pelajaran dengan menyinggung soal-soal yang dikerjakan tadi. Diakhir pembelajaran guru kembali membuat soal dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya. Kemudian guru menempelkan lagi soal tersebut dan siswa memetik soal tersebut kembali.
Diakhir pelajaran guru memberikan masukan terhadap kinerja siswa dan melakukan penilaian.
Sedangkan arti kata tekun menurut KBBI adalah rajin, keras hati, dan bersungguh-sungguh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar dengan tukun berupakan sebuah aktivitas yang penuh dengan kerja keras di dalam melatih dan mengembangkan potensi yang dimiliki melalui adanya interaksi dari media belajar dan yang membantu proses belajar tersebut.
Selama ini di setiap sekolah masih saja mungkin ditemukan adanya siswa yang malas untuk belaja. Mereka lebih asik melakukan kegiatan bermain. Memang apabila kita lihat kembali dari sisi usia mereka, masa anak-anak memang adalah masa bermain. Namun, apabila hal itu lebih asik bagi mereka dan melupakan pendidikan dalam hal ini adalah belajar maka bisa dipastikan anak tersebut nantinya akan memiliki prestasi yang kurang di sekolah.
Tugas dan kewajiban guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sehingga mereka bermain namun sejatinya adalah belajar. Bila suasana sudah demikian maka akan terasa menyenangkan bagi diri siswa. Dengan suasana yang menyenangkan maka akan menumbuhkan semangat dan antusias yang tinggi dalam belajar.
Guru menciptakan suasana belajar merupakan faktor luar untuk melatih ketekunan siswa untuk belajar. Penting bagi guru adalah menumbuhkan ketekunan belajar dari dalam diri siswa itu sendiri. Sehingga belajar bagi mereka bukan merupakan sebuah kewajiban lagi, melainkan sebagai sebuah kebutuhan yang harus terpenuhi.
Banyak cara yang bisa guru lakukan untuk melatih ketekunan belajar siswa, diantaranya dengan melakukan permainan petik soal. Petik soal disini tentunya terlebih dahulu disiapkan oleh guru. Soal-soal disiapkan oleh guru dengan menggunakan kertas HVS warna dengan ukuran 10x10 . Di dalam kertas tersebut guru menuliskan satu pertanyaan, sesuai dengan kompetensi yang akan dipelajari. Kemudian guru membuat soal tersebut sesuai dengan jumlah siswa plus empat soal sebagai soal pengacak.
Kemudian soal tersebut ditempelkan di papan tulis. Siswa kemudian secara bergantian memetik soal di papan tulis. Setelah itu siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan mencari pada buku sumber. Setelah siswa memberikan jawaban, maka soal yang sudah terjawab dikumpulkan kembali kepada guru.
Langkah selanjutnya barulah guru membahasm materi pelajaran dengan menyinggung soal-soal yang dikerjakan tadi. Diakhir pembelajaran guru kembali membuat soal dengan jumlah yang sama seperti sebelumnya. Kemudian guru menempelkan lagi soal tersebut dan siswa memetik soal tersebut kembali.
Diakhir pelajaran guru memberikan masukan terhadap kinerja siswa dan melakukan penilaian.