5 Hal Yang Bisa Guru Lakukan Untuk Mengendalikan Kelas

Tugas guru memang bukanlah tugas yang bisa dikatakan mudah. Guru harus memiliki kondisi prima dan normal di dalam mengajar. Tentu anda sependapat dengan itu. Sebab guru yang memiliki kondisi yang kurang fit maka pastilah tidak akan bisa melakukan tugasnya dengan baik. Apalagi seorang Guru Kelas yang dalam pelaksanaannya harus selalu ada di kelas mengajar dan mendampingi anak untuk memaksimalkan kegiatan belajar mereka. Guru harus normal dan memiliki akal sehat. Jangan sampai guru terlalu tempramental di dalam mengajar sehingga menyebabkan melakukan tindak kekerasan terhadap para siswanya. Memang begitulah beban berat yang harus guru emban. Apalagi sekarang ini tuntutan dari pemerintah guru yang sudah bersertifikasi harus memiliki jam mengajar per minggu sebanyak 24 jam.


Mengajar di kelas bukanlah hal yang mudah apalagi pengalaman mengajar pertama kali. Hal ini sering dialami oleh para calon guru. Keberhasilan melakukan belajar mengajar di kelas ditentukan oleh berbagai faktor. Mulai dari rencana pembelajaran yang disusun oleh guru, media pembelajaran, kondisi kelas, kemampuan guru dalam menguasai materi, kemampuan guru mengelola kelas dan kondisi siswa selaku subyek dalam belajar di kelas.

Sering kali dialami oleh para guru perilaku siswa yang tidak mematuhi peraturan belajar di kelas. Ada saja kegiatan usil yang dilakukan oleh beberapa siswa. Kondisi ini pastinya akan mengganggu jalannya proses belajar. Tidak hanya kurang baik bagi profesionalisme guru di kelas tetapi juga akan berpengaruh buruk juga terhadap prestasi belajar siswa tersebut. 

Menghadapi masalah tersebut kadang guru mengalami kesulitan. Akibatnya kelas menjadi kurang terkendali. Guru pun mudah marah dan merasa jenuh untuk mengajar di kelas tersebut. Mungkin ini beberapa guru bisa menciptakan situasi belajar yang sunyi, namun siswa merasa tertekan dalam belajar. Mareka hanya duduk di kelas tapi tidak memahami apa yang mereka pelajari. Adapula guru yang memberikan siswanya kebebasan penuh. Entah apapun yang mereka lakukan tidak diperhatikan dengan baik oleh guru. Dan tidak sedikit guru yang bisa menciptakan kondisi kelas yang dinamis. Siswa aktif di kelas dan menyimak materi pelajaran dengan baik.

Perilaku menyimpang yang ditunjukkan siswa telah mengganggu aktivitas belajar. Aba-aba yang diberikan guru tidak dipedulikan siswa. Inilah masalah yang cukup pelik disamping masalah lainnya dalam pembelajaran. Siswa tidak mematuhi peraturan belajar yang ditetapkan oleh guru. Oleh sebab itu akan dibahas 5 tips alternatif agar siswa patuhi aturan belajar:

1.Suara guru memberikan penjalasan
Volume suara guru memiliki ciri khas yang beragam. Ada yang terdengar seperti suara geledek, keras, menggema, namun ada pula yang lembut bagaikan salju. Kadang  suara yang terdengar lembut dari guru dikalahkan oleh suara beberapa  siswa yang sedang berbicara saat menerangkan pelajaran.

Bertolak pada filosofi pengaruh suara seseorang, maka guru perlu memanfaatkan kondisi ini dengan baik. Suara guru dalam mengajar mempengaruhi kepatuhan siswa. Artinya, dalam memberi aba-aba, peringatan, perintah atau larangan harus jelas, tegas, berintonasi dan terdengar berwibawa.

2.Kendalikan kondisi kelas 

Mengendalikan suasana belajar di kelas perlu cara-cara tersendiri. Setiap guru akan memiliki cara berbeda satu sama lain. Namun demikian yang lebih penting adalah bagaimana cara memanfaatkan anggota tubuh untuk mengendalikan siswa.

Guru dapat memanfaatkan  gerak-gerik anggota tubuh, seperti; gerak tangan, mimik muka saat berbicara untuk mengendalikan suasana belajar siswa. Cara ini cukup ampuh dalam mendorong siswa agar mematuhi aturan belajar siswa. Menutup peluang dan kesempatan siswa melakukan perilaku menyimpang.

3.Pandangan dan tatapan guru harus menyeluruh

Padandangan guru harus dapat ‘menyapu’ seisi ruangan kelas. Mulai dari sisi kiri dan kanan bagian depan ruang kelas. Sampai ke pojok kiri dan kanan bagian belakang kelas. Tak seorang pun siswa yang lepas dari pantauan guru. Jika ada siswa yang melakukan perilaku menyimpang akan mudah terpantau dan segera memperhatikannya.

Pemicu kegaduhan di kelas sering berawal dari pandangan guru ketika mengajar. Kadang-kadang guru hanya terfokus pada satu sisi, atau kelompok siswa tertentu. Sementara siswa lain merasa luput dari perhatian. Sebaliknya guru perlu mengedarkan pandangan ke semua siswa secara bergantian.

4.Wibawa dan kharisma guru

Kharisma seseorang sangat menetukan untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah komunikasi. Begitu pula dalam hal mengajar siswa di dalam kelas. Kepatuhan siswa terhadap suruhan maupun larangan guru juga dipengaruhi oleh aspek karisma seorang guru. Memang, kharis ini tidak dapat dibuat-buat atau direkayasa. Kharisma seorang guru akan lahir sendiri melalui kebiasaan-kebiasaan unik dan menarik dilakukan guru ketika mengajar.

5. Pendekatan Guru

Guru harus mampu memilih pendekatan yang baik sebelum memulai pembalajaran. Pendekatan yang lebih menyentuh dan lebih loyal akan membuat siswa lebih menghargai. Gunakan pendekatan pembelajaran yang humoris dalam pembelajaran tapi anda juga harus tetap menegakkan kedisiplinan di dalam pembelajaran yang anda kelola di kelas.

Demikian artikel pendidikan yang dapat kami sampaikan kali  ini. Bila anda berminat untuk memiliki artikel ini, silahkan hubungi kontak kami. Wasalam !!!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel