Bagaimana Mengatasi Siswa yang Jarang Masuk Sekolah?

Dunia pendidikan memang dunia yang penuh dengan dinamika. Banyak kegiatan yang dilakukan guru dalam pembinaan di siswa di sekolah terkadang menemui sebuah kendala. Kendala yang ditemui tersebut bukan merupakan keputus asaan yang harus dibuang begitu saja oleh guru. Justru kendala tersebut harus deselesaikan oleh guru dengan sesegera mungkin. Bila sudah teratasi maka langkah selanjutnya adalah, membuat agar masalah tersebut tidak muncul kembali.

Salah satu masalah yang sering dialami oleh guru kelas di sekolah dasar adalah masalah siswa yang jarang mengikuti pembelajaran di kelas. Entah itu jarang mengikuti sekolah karena bolos atau memang tidak datang ke sekolah. Tidak jarang guru dibuat setres dengan kondisi ini.


Masalah siswa yang jarang masuk sekolah kami yakin pasti hampir semua guru kelas mengalami kasus yang satu ini.  Siswa jarang masuk kelas bisa saja di sebabkan karena faktor dari luar dan dari dalam. Faktor dari luar adalah lingkungan siswa, proses pembelajaran di kelas, dan pergulan siswa di sekolah maupun di rumah. Faktor dari dalam adalah tumbuhnya kemalasan yang disebabkan dari dalam diri siswa itu sendiri. Mengetahui masalah tersebut tentunya kita akan bahas bagaimana cara mencegah dan menyembuhkan masalah yang sudah memang terlanjur terjadi tersebut.  Mari kita analisis penyababnya terlebih dahulu.

1.Masalah Proses pembelajaran
Pembelajaran yang ada laksanakan di kelas sehari-hari juga bisa memberikan bila tidak dilakukan dengan profesional juga bisa menyebabkan kemalasan pada anak. Materi pelajaran yang rumit dan dengan gaya guru mengajar yang kurang berfariasi akan membuat siswa semakin bosan mengikuti pembelajaran. Apalagi apabila kondisi anak tersebut memang termasuk kedalam siswa yang kurang pandai. Ini akan menambah ke engganan anak untuk menerima pelajaran di sekolah.

Anak yang kemampuannya kurang seperti itu, tidak jarang mereka cederung mendapat bentakan dari guru. Karena kondisi demikian, anak cenderung melakukan tindakan yang mengarah kepada kenalakan siswa.

Guru yang profesional mestinya lebih memperhatikan kondisi ini agar jangan muncul masalah baru nantinya. Seperti siswa yang malas ke sekolah. Bila materi pelajaran yang memang dikategorikan sulit maka guru harus mensiasati materi tersebut dengan melakukan seperti, melengkapi pembelajaran dengan media yang bervariasi, menyajikan materi pelajaran dengan santai dan humoris, memberikan penguatan yang bervariasi kepada siswa, memberikan latihan soal yang beranjak dari yang mudah kemudian baru dilanjutkan ke hal yang sulit.

Disamping itu guru harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak yang berkemampuan kurang dalam pelajaran. Tuntun dan bina mereka dengan sabar. Tumbuhkan rasa percaya diri mereka dengan selalu memberikan penghargaan atas usaha yang telah mereka lakukan.

2. Kondisi sekolah yang kurang kondusif
Munculnya masalah siswa yang jarang ke sekolah juga disebabkan karena kondisi sekolah yang kurang kondusif. Susana belajar yang kurang nyaman dan mungkin karena kedisiplinan guru itu sendiri yang jarang datang ke sekolah atau memberikan pelajaran di kelas. Hal tersebut juga memberikan dorongan kepada anak untuk tidak datang ke sekolah.
Guru harus lebih memperhatikan bagaimana interaksi siswa di luar jam pelajaran. Jangan  sampai guru lebih asik duduk di kantoran sambil ngerumpi. Mulailah lebih memaksimalkan tugas dari guru piket. Guru piket bisa lebih memberikan perhatian kepada anak di luar jam belajar. Bagaimana interaksi mereka ketika bermain, bagaimana  perilaku siswa dalam interaksi dengan teman.  Disinilah fungsi dan peran guru kelas yang kadang belum dioptimalkan oleh sekolah.

3. Interaksi Siswa dengan  teman di sekolah
Munculnya masalah siswa jarang masuk ke sekolah juga bisa disebabkan oleh pola interaksi mereka di sekolah. Anak yang sering menjadi korban ledekan dari siswa lain bisa menyebabkan mereka menjadi anak yang malas ke sekolah. Hal ini dirasakan karena mereka takut, sedih dan kesal karena sering diledekin.
Pemalakan di lingkungan sekolah ada juga yang terjadi. Ini kadang dialami oleh siswa yang bertubuh kecil dan lemah. Siswa yang besar dan disegani dan ditakuti sering melakukan ulah usil ini. Memintai teman mereka uang dengan cara paksa. Mohon para guru untuk coba mengecek apakah keadaan ini ada di sekolah anda.

4. Interaksi anak di luar sekolah (di lingkungan keluarga dan tempat tinggal)
Anak yang berada pada lingkungan preman, banyak dilihat anak-anak seusianya yang putus sekolah bisa memicu anak mencadi malas kesekolah. Apalagi bila orang tua sibuk mencari uang dan kurang perhatian dengan kondisi anaknya. Guru perlu menjajagi dan mengetahui bagaimana latar belakang lingkungan anak tersebut.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel