Strategi Dasar dalam Belajar Mengajar

Aktivitas guru di sekolah tidak bisa lepas dari yang namanya mengajar. Tugas mengajar guru kini makin berat. Guru harus memiliki jam mengajar 24 jam per minggu. Belum lagi tugas tambahan, seperti wali kelas, bendahara sekolah, pembina eksta kurikuler , bahkan ada juga sebagai kepala perpustakaan. Itu semua bukan menjadi alasan bagi seorang guru profesional untuk menyepelekan tugas pokoknya, yaitu mengajar.


Sebelum terjun mengajar, guru terlebih dahulu mempersiapkan segala perlengkapan pembelajaran dengan baik. Mulai dari persiapan yang tertulis dan tidak tertulis. Persiapan tertulis dari guru yaitu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP yang disusun guru memuat Standar kompetensi, Kompetensi dasar, Tujuan Pembelajaran, Indikator, Rincian Materi, Pelaksanaan pembelajaran, Metode yang digunakan, dan Alat penilaian, serta sumber yang mendukung materi yang akan disampaikan.

Selain itu persiapan tertulis yang mesti disiapkan oleh guru dalam hal ini guru kelas di sekolah dasar, yaitu: daftar nilai, daftar absensi kelas, catatan kejadian. Komponen tersebut merupakan komponen dasar yang harus dibawa guru ketika akan memulai kegiatan mengajar.

Persiapan tidak tertulis yang harus dipersiapkan seorang guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai kelas. Di dalam kelas tentunya akan dihuni oleh anak-anak yang memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang kalem saja ketika belajar, giat mengikuti pelajaran di kelas hingga anak yang sulit diatur dan bandel dalam kelas. Kemudian persiapan tak tertulis lainnya adalah penguasaan materi pelajaran yang akan dibawakan di kelas.  Dengan  menguasai materi pelajaran maka proses mengajar yang akan anda lakukan akan lebih kondusif. Anak yang dikatagorikan nakal harus anda perhatikan dengan baik. Sebab bila tidak dikendalikan maka kegiatan belajar akan terganggu.

Baca juga : Posisi yang Benar Ketika Guru Menulis di Papan Tulis

Memaksimalkan belajar siswa di sekolah merupakan inti dari aktivitas mengajar guru. Ketika guru mengajar maka harus mampu membelajarkan siswa. Tentunya untuk memaksimalkan belajar siswa, guru harus menggunakan berbagai metode di dalam  mengajar sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan kondisi lingkungan setempat. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi akan mengurangi kejenuhan dan kebosanan siswa ketika belajar. Melibatkan siswa di dalam kelas  akan memberikan konsekuensi kepada siswa untuk belajar secara fisik dan mental mereka.

Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa hal pokok yang perlu mendapat perhatian guru dalam mengajar.

1. Buat rencana pelaksanaan pembelajaran
Kadang ini kurang diperhatikan oleh guru yang memang sudah lawas dalam mengajar. Mungkin karena pengalaman mereka yang sudah matang. Namun kami sarankan bagi guru pemula dan guru profesional, rencana pembelajaran merupakan skenario pembelajaran yang harus anda buat. Ibaratnya mengajar adalah sebuah drama, bagaimana mungkin drama itu akan bisa berjalan dengan baik bila tanpa skenario yang harus dilakukan oleh para pelakunya.  Jadi buatlah rencana pembelajaran sebisa mungkin, sesuai dengan apa yang anda peroleh di bangku kuliah. Jangan mengcopy paste rencana pembelajaran orang lain, karena apa yang mereka rencanakan disana tentunya tidak akan sesuai dengan gaya dan alur mengajar anda. kalau memang terpaksa, lakukanlah editing seperlunya sesuaikan dengan kondisi, media dan karakter siswa anda.

2.Pembelajaran melibatkan aktivitas pisik dan psikis.
Pembelajaran harus melibatkan  aktivitas fisik  dan aktivitas mental  siswa secara bervariasi. Mulai dari mata, telinga, hidung, kulit, tangan sampai ke otak  terlibat  saat pembelajaran berlangsung. Indikasi keterlibatan semua aktivitas ini adalah konsentrasi dan pemusatan perhatian pada materi pelajaran yang dibahas.

3.Penggunaan metode pembelajaran.
Pembelajaran  mengisyaratkan agar guru menggunakan berbagai metode (multimetode) dalam menyampaikan materi pelajaran. Barangkali, tidak satupun metode pembelajaran yang dianggap paling bagus atau paling tidak bagus. Metode pembelajaran apapun bisa digunakan asal sesuai dengan karakter materi pelajaran dan ketersediaan sarana belajar. Yang penting metode itu bisa melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa secara optimal.

4.Berorientasi pada siswa.
Aktivitas guru di ruang kelas seyogyanya lebih dikurangi sehingga guru tidak lebih sibuk dari pada siswanya. Guru harus mampu menekan dirinya untuk mau memberikan waktu belajar kepada siswa sebanyak mungkin dalam pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang dipilih guru sangat menentukan terlaksananya hal ini.

4. Media pembelajaran
Ini harus anda siapkan setiap akan mengajar. Anak sekolah dasar yang berada pada masa operasional konkret akan lebih mudah memahami materi pelajaran bila dibarengi dengan media konkret dalam pelaksanaannya. Jangan sekali anda melaksanakan pembelajaran hanya dengan berceramah. Ceramah memang salah satu metode yang paling mudah digunakan dan kita tidak bisa lepas dari yang namanya ceramah di dalam kelas. Namun dengan dibarengi media konkret maka akan menyempurnakan penampilan anda di kelas dan kegiatan mengajar semakin kondusif.

5.Motivator pembelajaran.
Idealnya dalam pembelajaran, peran guru itu menjadi motivator, fasilitator dan pembimbing siswa dalam belajar.  Guru harus mampu menjadi pembangkit semangat siswa untuk belajar.  Pada dasarnya siswa memiliki potensi motivasi yang besar dalam dirinya. Motivasi tersebut bisa saja berasal dari dalam diri siswa dan bisa pula dari luar diri siswa. Inilah peran guru, bagaimana memfasilitasi dan membimbing siswa agar semua potensi itu dapat dikembangkan secara optimal melalui pembelajaran.

Sasaran utama segenap rangkaian kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar siswa yang optimal sehingga menjadi milik siswa.  Hasil belajar tersebut bermanfaat bagi siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Demikianlah beberapa strategi dasar mengajar yang perlu diperhatikan oleh calon guru maupun guru baru.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel