Alternatif Model Pembelajaran Cerita Rakyat di Sekolah Dasar

Mungkin prosa sudah tidak asing lagi bagi anda. Ada berbagai jenis prosa diantaranya : cerita pendek, dongeng, legenda, novel, dan roman. Bila kita tinjau lebih dalam, pembelajaran sastra di sekolah dasar khususnya kelas tinggi lebih banyak yang muncul adalah cerita rakyat. Mengapa cerita rakyat? Ya karena memang anak usia sekolah dasar daya pikir mereka masih lebih cenderung ke hal-hal yang berbagau imajinatif. Lihat saja film yang anak-anak sukai. Mereka lebih tertarik pada film seperti Doraemon, Naruto, Sponge Bob, dan masih banyak lagi cerita hayalan lainnya.

Kembali pada cerita rakyat yang akan kita bahas sekarang. Cerita rakyat ini merupakan karya sastra anonim yang berkembang pada masa kesusastraan lama. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, kita masih bisa menikmati karya-karya sastra lama. Kita sebagai guru sudah merupakan sebuah kewajiban untuk menjaga dan melestarikan karya sastra lama ini.


Sudah merupakan tanggung jawab guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan kodusif pada setiap pembelajaran di kelas. Termasuk pembelajaran cerita rakyat dalam hal ini adalah prosa.  Adapun alternatif model pembelajaran yang bisa dilakukan oleh guru di dalam pembelajaran di kelas yaitu sebaagai berikut :

1. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang macam-macam cerita rakyat yang mereka pernah baca tatau pernah dengar. Berikan kesempatan satu atau dua orang siswa untuk menyampaikan jawaban mereka.

2. Siswa diperkenalkan dengan salah satu cerita baru. Siswa membaca cerita tersebut kemudian menemukan kosakata yang mereka belum diketahui.

3. Guru mendaftar kosakata sulit tersebut di papan tulis,kemudian membahas secara bersama-sama melalui kegiatan tanya jawab. Sebelum memberikan jawaban terlebih dahulu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat mereka, bila dirasa siswa mengalami kebuntuan dalam memberikan jawaban barulah guru menengahi dan menjelaskan dengan detail kepada siswa.

4. Setelah siswa memahami kata-kata sulit tersebut, selanjutnya siswa membaca cerita tersebut dengan nyaring secara bergantian. Apabila ada siswa yang keliru dalam membaca, maka guru meminta siswa tersebut untuk mengulang kembali dan  bila perlu guru juga memberikan contoh membaca yang benar.

5. Setelah selesai siswa membaca wacana tersebut maka selanjutnya siswa diminta untuk menyusun daftar pertanyaan sebanyak-banyaknya mengenai segala sesuatu tentang cerita  yang telah dibaca. Mulai dari latar, (waktu, tempat, kejadian, suasana) tokoh, pesan cerita dan alur cerita. Selain itu siswa juga dikelompokkan untuk membuat daftar pernyataan dan pertanyaan.
Misalnya : Siapakah nama tokoh dalam cerita itu?
                   Apakah judul cerita yang dibaca tadi?
                  Siapa nama ibu kandung Sangkuriang?
                 Dimana letak tangkuban perahu itu?
Dan masih banyak lagi daftar pertanyaan yang bisa dibuat oleh siswa.

Contoh daftar pernyataan misalnya :
-Sangkuriang putra Dayang Sumbi
- Tangkuban Perahu terletak di Bandung Utara
- Ayah Sangkuriang berwujud anjing yang bernama Tumang
- Dayang Sumbi seorang putri yang cantik jelita.

6. Selajutnya guru mengajak siswa untuk bermain " Kuis Tanya-Tepat, Jawab-tepat. Caraya masing-masing kelompok ada yang dibedakan menjadi kelompok penanya dan memberi pernyataan. Ketika kelompok penanya mengajukan pertanyaan maka akan di jawab oleh kelompok pencari pernyataan. Ketentuan pernyaataan dan pertanyaan harus sesuai dan benar.

Demikian alternatif pembelajaran cerita rakyat yang bisa guru lakukan sehingga pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna. Semoga bermanfaat dan silahkan mencoba !

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel