Gunakan Internet Dengan Bijak
18:06
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini kiat meningkat. Berbagai layanan informasi tersaji dalam dunia maya. Internet merupakan jaringan yang memungkinkan semua orang saling terhubung dengan akses yang begitu cepat. Beragam informasi tersaji disana.
Banyak yang menilai internet memberikan pengaruf negatif terhadap perkembangan anak. Namun, kita tidak bisa menutup sebelah mata bahwa masih banyak sisi positif dari internet yang bisa kita gunakan.
Kini akses internet bisa dilakukan dengan mudah. Banyak anak-anak sekarang yang sudah menggunakan smartphone. Pemanfaatan telepon seluler tanpa pengawasan cenderung mengarahkan remaja ke hal yang negatif. Pemanfaatan telepon seluler tanpa kendali bagi anak muda akan mencetak generasi pemalas dan tidak berkepribadian. Bagaimana tidak, para penyedia teknologi memberikan layanan aplikasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengakses teknologi tanpa batas. Sehingga anak muda yang belum memiliki pemahaman dan perisai diri yang kuat akan mudah terpengaruh untuk membaca, mencari dan mengunduh konten-konten vulgar dan berbau porno grafi.
Apapun pasti selalu ada sisi postif dan negatifnya. Ibarat sebuah pisau, bila kita gunakan sebagai alat untuk memasak tentu akan berguna. Tetapi sebaliknya, bila kita gunakan untuk mencederai dan melukai orang lain maka pisau itu akan dinilai berdampak negatif.
Internet bisa digunakan dengan bijak oleh guru. Misalnya untuk mencari media belajar. Beragam media belajar tersedia dengan murah dan mudah. Bahkan bisa diunduh guru dengan gratis. Termasuk salah satunya artikel dan file yang ditayangkan di situs Harian Keguruan ini.
Dengan maraknya anak remaja yang membawa alat komunikasi smartphone, guru bisa memanfaatkan alat tersebut sebagai media belajar. Dengan membuat situs yang memungkinkan anak untuk mengakses dan mengisi konten-konten di dalamnya dengan beragam hasil karya. Baik itu karya sastra, foto maupun sejenisnya. Dengan begitu internet tidak akan menjadi momok yang acapkali di cap sebagai penjerumus moral anak. Tentunya semua itu ditentukan oleh kebijakan kita dalam memanfaatkan media tersebut.