5 Sikap Siswa SD Yang Kadang Membuat Guru Kesal

5 sikap siswa SD yang kadang membuat guru kesal - Siswa sekolah dasar merupakan anak-anak yang masih memerlukan bimbingan dan tuntunan di dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Anak sekolah dasar kadang melakukan hal-hal yang di luar batas dugaan orang dewasa. Jangan pernah meremehkan tubuh kecil mereka, sebab dibalik tubuh kecil itu terpendam ide dan kreatifitas yang bisa mengubah sesuatu diluar dugaan kita.

Diluar dari segala sikap positif dan negatif anak SD. Marilah kita mengganggap itu sebagai sebuah keunikan. Asalkan kenakalan yang mereka lakukan sebatas pada rasa keingin tahuan mereka dan masih dalam batas normal.

Mungkin kita para guru memiliki pengalaman yang berbeda di dalam melihat keunikan sikap tersebut. Terkadang dengan sikap siswa tersebut muncul beragam reaksi dari para guru. Ada yang menilai sebagai sebuah kewajaran dan ada pula yang mengatakan sebagai sebuah kenakalan dan bahkan sampai tidak ditolerir lagi oleh pihak sekolah. Namun, kita sebagai guru marilah menilai hal tersebut secara positif dan lebih memberikan bimbingan dan pemahaman kepada siswa kita.

Berikut ini lima (5) sikap siswa sekolah dasar yang kadang membuat guru kesal menurut versi Harian Keguruan, diantaranya :

1. Bermain tanpa mengenal waktu
Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Siswa sekolah dasar tidak bisa kita lepaskan dari yang namanya bermain. Dengan bermain siswa akan memiliki kemampuan untuk mengasah sikap sosial terutama untuk permainan yang dimainkan secara berkelompok. Namun, beberapa siswa kadang lebih senang bermain saja di sekolah. Sikap ini tentu perlu dihindari dalam diri siswa. Bukan salah siswa bermain, namun waktu mereka yang salah. Guru harus bisa memberikan suasana belajar yang nyaman seperti mereka sedang bermain dengan demikian maka siswa akan lebih senang di dalam belajar. Jadi, bila hal ini anda temui di sekolah maka segera perbaiki. 

2. Kurang disiplin dalam melaksanakan tugas piket
Di sekolah siswa tidak hanya diajarkan berbagai ilmu pengetahuan akan tetapi siswa juga diajarkan untuk terampil dan mampu bersikap sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Kerjasama di dalam melaksanakan tugas salah satu sikap yang ditanamkan di skolah. Melaksanakan tugas piket contohnya. Kadang ditemui beberapa siswa yang malas bahkan tidak ingat akan tugas piket yang mereka dapatkan. Guru sering mengingatkan siswa ini, bahkan hingga memberikan sanksi kepada siswa tersebut. 

Bila hal ini anda temui di sekolah anda, maka kami sarankan agar memberikan pengarahan secara lembut dan lebih bersahabat serta melakukan pengawasan yang lebih ketat kepada siswa yang kedapatan berbuat hal ini. 

3.Ngobrol saat belajar di kelas
Mungkin sikap yang satu ini hampir tidak pernah tidak ditemui di kelas. Siswa berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Lebih banyak dilakukan oleh siswa yang duduk pada deret bangku paling belakang. Tidak jarang pula guru sering memberikan teguran dan bahkan menghukum anak tersebut. Melihat situasi tersebut, kami sarankan jangan selalu menghukum siswa begitu saja namun mulailah memperbaiki kegiatan pembelajaran anda. Dengan melibatkan siswa secara menyeluruh dan dengan aktif, maka akan mampu meminimalisir kemunculan sikap tersebut. Menggunakan media pembelajaran yang variatif dan memberikan penguatan serta umpan balik kepada siswa.

4. Terlambat menyetor pekerjaan rumah
Ini sering guru alami di kelas. Beberapa siswa selalu terlambat mengumpulkan PR. Alasan dari siswa pun beragam. Mulai dari alasan klasik yaitu tugas ketinggalan hingga karena sesuatu kesibukan hingga masalah keluarga. Guru pun sebaiknya berpikir postif saja dan memaklumi keadaan tersebut. Namun, apabila siswa tersebut selalu melakukan kesalahan yang sama maka guru harus melakukan tindakan yang tegas dan bisa memberikan hukuman. Namun perlu dicatat hukuman yang diberikan harus bersifat mendidik.

5. Ribut di kelas ketika guru belum memasuki ruang kelas
Masalah ini bukan mutlak merupakan kesalahan siswa. Siswa merupakan individu yang aktif. Bila mereka melakukan sesuatu tentu karena naluri mereka sebagai seorang individu yang masih berkembang. Seharusnya guru bisa mensiasati yang satu ini. Bila guru terlambat datang ke kelas atau tidak bisa mengajar karena mendapat tugas dinas, maka guru harus mempersiapkan tugas yang akan diberikan kepada siswa. Pengawasan terhadap siswa bisa dilakukan oleh guru piket. Nah, dengan demikian keributan di kelas yang kadang membuat guru sedikit kesal bisa diminimalisir kemunculannya.

Demikian artikel sederhana ini, semoga bermanfaat bagi kita. Bila ada sesuatu yang anda rasa sedikit kurang, maka kami sangat mengharapkan masukan dan silahkan berkomentar pada kolom komentar dibawah ini. Salam pendidikan....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel