Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak
11:04
Saudaraku, semoga Alloh Swt. Yang Maha Memberi Hidayah, senantiasa memberikan kekuatan kepada kita agar selalu semangat dan antusias beribadah kepada-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada Khotamul Anbiya, nabi Muhammad Saw.
Rosululloh Saw. bersabda, “Mukmin yang kuat lebih disukai daripada mukmin yang lemah, walaupun di dalam keduanya ada kebaikan.” (HR. Muslim)
Saudaraku, sumber kekuatan adalah kedisiplinan. Mari kita perhatikan tetesan air yang jatuh di atas sebongkah batu besar. Tetesan demi tetesan yang terus jatuh secara konsisten itu telah menyebabkan batu yang keras menjadi cekung bahkan berlubang. Demikian pula dengan fisik kita, jikalau dilatih dengan disiplin, maka akan menjadi lebih kuat dan prima, tak mudah sakit.
Sama halnya dengan pikiran kita. Jikalau kita melatihnya, maka akan muncul kecerdasan. Lihatlah para penghapal Al Quran yang membaca dan menghapal Al Quran dengan penuh kedisiplinan. Maka, hasilnya adalah hapalan yang kuat, dengan bacaan yang fasih dan tertib, serta pemahaman yang mumpuni. Tidak hanya itu, pikirannya pun menjadi jauh lebih cemerlang, kuat ingatan dan cepat dalam memahami sesuatu. Subhaanalloh!
Kita tentu sangat mendambakan punya keimanan yang kuat. Maka, tiada lain jalannya adalah dengan melatih diri secara disiplin. Yaitu disiplin belajar mendalami ilmu agama, disiplin menyimak kajian-kajian, disiplin beribadah; shalat di awal waktu secara berjamaah, tahajud secara kontinu, tilawah secara terprogram dan lain sebagainya. Serta tak kalah pentingnya disiplin menjaga kebeningan hati.
Maka dari itu, disiplin menjadi hal yang mutlak penting jadi bagian dari diri kita sebagai seorang muslim. Disiplin bukan hanya milik kalangan militer, disiplin bukanlah hanya milik kalangan para teknisi. Disiplin adalah milik kita dan kepentingan kita sebagai muslim. Karena Islam adalah agama yang mengajarkan kedisiplinan.
Rosululloh Saw. adalah figur yang sangat disiplin. Disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam kerapihan, disiplin dalam ibadah, disiplin dalam beramal. Sehingga pantaslah jika Rosululloh Saw. bersabda, “Amalan yang paling dicintai Alloh adalah amalan yang dawam (kontinu) walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Saudaraku, tidak ada kekuatan tanpa disiplin, tidak ada prestasi tanpa disiplin. Disiplin itu indah, disiplin itu membawa berkah, dan disiplin itu mendatangkan karomah atau kemuliaan bagi kita. Marilah kita mulai dari disiplin waktu, disiplin bersih, disiplin tertib, disiplin dalam meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat, disiplin dalam menjalankan ibadah yang wajib, yang disempurnakan dengan disiplin menjalankan ibadah sunnah.
InsyaaAlloh, iman kita akan kuat, fisik kita akan kuat, pikiran kita akan kuat, dan amal perbuatan kita semakin manfaat. Alloh Swt. mencintai mukmin yang kuat dan yang menebarkan manfaat. Semoga dengan menjalani kedisiplinan, itu menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]
Rosululloh Saw. bersabda, “Mukmin yang kuat lebih disukai daripada mukmin yang lemah, walaupun di dalam keduanya ada kebaikan.” (HR. Muslim)
Saudaraku, sumber kekuatan adalah kedisiplinan. Mari kita perhatikan tetesan air yang jatuh di atas sebongkah batu besar. Tetesan demi tetesan yang terus jatuh secara konsisten itu telah menyebabkan batu yang keras menjadi cekung bahkan berlubang. Demikian pula dengan fisik kita, jikalau dilatih dengan disiplin, maka akan menjadi lebih kuat dan prima, tak mudah sakit.
Sama halnya dengan pikiran kita. Jikalau kita melatihnya, maka akan muncul kecerdasan. Lihatlah para penghapal Al Quran yang membaca dan menghapal Al Quran dengan penuh kedisiplinan. Maka, hasilnya adalah hapalan yang kuat, dengan bacaan yang fasih dan tertib, serta pemahaman yang mumpuni. Tidak hanya itu, pikirannya pun menjadi jauh lebih cemerlang, kuat ingatan dan cepat dalam memahami sesuatu. Subhaanalloh!
Kita tentu sangat mendambakan punya keimanan yang kuat. Maka, tiada lain jalannya adalah dengan melatih diri secara disiplin. Yaitu disiplin belajar mendalami ilmu agama, disiplin menyimak kajian-kajian, disiplin beribadah; shalat di awal waktu secara berjamaah, tahajud secara kontinu, tilawah secara terprogram dan lain sebagainya. Serta tak kalah pentingnya disiplin menjaga kebeningan hati.
Maka dari itu, disiplin menjadi hal yang mutlak penting jadi bagian dari diri kita sebagai seorang muslim. Disiplin bukan hanya milik kalangan militer, disiplin bukanlah hanya milik kalangan para teknisi. Disiplin adalah milik kita dan kepentingan kita sebagai muslim. Karena Islam adalah agama yang mengajarkan kedisiplinan.
Rosululloh Saw. adalah figur yang sangat disiplin. Disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam kerapihan, disiplin dalam ibadah, disiplin dalam beramal. Sehingga pantaslah jika Rosululloh Saw. bersabda, “Amalan yang paling dicintai Alloh adalah amalan yang dawam (kontinu) walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)
Saudaraku, tidak ada kekuatan tanpa disiplin, tidak ada prestasi tanpa disiplin. Disiplin itu indah, disiplin itu membawa berkah, dan disiplin itu mendatangkan karomah atau kemuliaan bagi kita. Marilah kita mulai dari disiplin waktu, disiplin bersih, disiplin tertib, disiplin dalam meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat, disiplin dalam menjalankan ibadah yang wajib, yang disempurnakan dengan disiplin menjalankan ibadah sunnah.
InsyaaAlloh, iman kita akan kuat, fisik kita akan kuat, pikiran kita akan kuat, dan amal perbuatan kita semakin manfaat. Alloh Swt. mencintai mukmin yang kuat dan yang menebarkan manfaat. Semoga dengan menjalani kedisiplinan, itu menjadi jalan bagi kita untuk mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]